“Bahan Manusia” yang Unggul
13 Maret 2009 at 4:20 PM Tinggalkan komentar
Dalam rangka reformasi di bidang keagamaan, hal yang sangat penting diperhatikan ialah masalah “bahan manusia” (human material) para pendukung komunitas intelektual keagamaan itu sendiri. Usaha merekonstruksi tradisi keilmuan Islam secara sungguh-sungguh tidaklah mudah, sehingga menuntut tersedianya bahan manusia yang baik. Nabi Saw. bersabda, bahwa “Manusia adalah barang mineral: yang terbaik dalam jahiliah adalah yang terbaik pula dalam Islam”. Ini berarti bahwa pusat kajian keagamaan harus tampil atau ditampilkan begitu rupa sehingga cukup bergengsi dan prestisius agar mam¬pu menarik bahan manusia yang baik atau terbaik dalam masyarakat, karena merupakan sasaran pilihan utama studi para calon mahasiswa. Tentu faktornya banyak, salah satunya seperti masalah “janji kerja” (promise of job). Tetapi jika pusat pengajaran dan pengkajian agama merupakan pilihan terakhir calon mahasiswa, maka lembaga yang semestinya menghasilkan ulama yang unggul ternyata hanya mampu menghasilkan yang setengah-setengah, malah mungkin tidak punya kualitas sebagai ulama, karena hanya memperoleh “bahan ma¬nusia sisa” (sekalipun dari segi nilai kemanusiaan intrinsik semua orang mutlak sama).
Sumber:
Sumber: Budhy Munawar-Rachman (editor), Ensiklopedi Nurcholish Madjid: Sketsa Pemikiran Islam di Kanvas Peradaban, diterbitkan oleh: Mizan, Paramadina, Center for Spirituality & Leadership, 2007/2008.
Entry filed under: Ensi A - E, Ensiklopedi Cak Nur. Tags: intelektual, Manusia, ulama.
Trackback this post | Subscribe to the comments via RSS Feed